Ruben Amorim mengakui bahwa para pemain Manchester United merasa gugup saat mereka dipermalukan Bournemouth, yang membuat klub berada di urutan ke-13 dan berada di papan bawah pada Hari Natal untuk pertama kalinya sejak 1989.
Man United dipaksa menyerah saat menjamu Bournemouth pada laga lanjutan Premier League 2024/25. Bermain di Old Trafford, Minggu (22/11/2024) malam WIB, mereka kalah 0-3.
Dean Huijsen membawa tim asuhan Androni Iraola unggul lebih dulu sebelum tendangan penalti Justin Kluivert dan gol Antoine Semenyo memastikan tiga poin untuk The Cherries.
Masalah pertahanan masih menjadi masalah besar bagi Amorim, dengan Man United kebobolan 17 gol dari bola mati di ajang Premier League, yang merupakan jumlah terbanyak dalam satu tahun kalender di kompetisi.
Simak komentar Amorim di bawah ini.
MU Terlalu Gugup
Kekalahan tersebut merupakan yang kedua kalinya secara beruntun dengan skor yang sama melawan Bournemouth, hampir tepat setahun setelah yang pertama.
“Pertandingan ini sangat sulit bagi kami. Kami menderita lagi dalam situasi bola mati dan kami sedikit gugup, begitu juga stadion di awal laga, saya merasakannya banyak sekali secara mental,” kata Amorim.
“Anda dapat merasakannya tidak hanya dengan para pemain, tetapi juga para penggemar.
“Saya merasakannya sejak menit pertama, ada banyak kecemasan. Itu normal karena konteksnya dan itu sangat mengecewakan. Ini adalah momen yang sulit, namun kami harus menghadapinya dan mempersiapkan diri untuk pertandingan berikutnya.”
Bola Mati Masih Jadi Biang kerok
Bola mati masih menjadi momok bagi Man United di laga ini dan Amorim langsung pasang badan kepada Carlos Fernandes yang merupakan pelatih spesialis bola mati di klub untuk disalahkan.
“Adalah tanggung jawab saya untuk melatih mereka, bukan Carlos,” tegas Amorim.
“Tentu saja kami ingin berkembang. Pada saat ini, semuanya jauh lebih sulit, klub seperti Manchester United kalah 3-0 di kandang, itu sangat sulit bagi semua orang. Dan tentu saja para penggemar sangat kecewa dan lelah.
“Anda dapat merasakannya di stadion dan saya mengerti itu, tetapi kami harus menghadapinya. Kami tahu apa yang harus dilakukan. Kami harus memperbaiki situasi bola mati. Saya pikir kami tidak memberikan bola sebanyak yang kami lakukan.
“Kami mengendalikan permainan dengan lebih baik, kami tidak membiarkan banyak ruang, transisi, kami mengontrol dengan sangat baik melawan mereka.”
Terlalu Terburu-buru
Pelatih asal Portugal itu sedikit menyesalkan reaksi para pemainnya saat tertinggal 2-0 yang menurutnya terlalu tergesa-gesa untuk mencetak gol, sehingga banyak sekali momen yang seharusnya bisa memperkecil ketertinggalan menjadi sirna.
“Pertahankan bola sejenak dan tidak langsung mencoba mencetak dua gol. Itu adalah momen yang sangat sulit dan kami harus memahami hal itu. Kami harus segera mengatasinya,” ucap Amorim.
Sumber: Sky Sports