shuji
Adrien Rabiot menyatakan kekagumannya terhadap performa luar biasa Luka Modric dalam kemenangan AC Milan 2-1 atas Napoli di San Siro. Gelandang Prancis itu mengaku tercengang melihat rekan setimnya yang berusia 40 tahun masih mampu tampil dengan intensitas penuh selama 90 menit.
“Bermain bersama Luka sangat mudah karena dia yang mengendalikan tempo permainan,” ungkap Rabiot kepada DAZN Italia. “Namun sejujurnya, saya tidak mengerti bagaimana dia masih bisa berlari seperti itu sepanjang pertandingan di usianya yang sekarang.”
Modric memang menjadi figur kunci di jantung permainan Milan musim ini. Pengalaman dan kemampuan membaca permainannya terbukti sangat berharga, terutama saat tim harus bertahan dengan sepuluh pemain pasca kartu merah Pervis Estupinan.
Milan Menang Meski Bermain dengan 10 Pemain
Rossoneri memulai pertandingan dengan sangat baik melalui gol cepat Alexis Saelemaekers pada menit ketiga. Gol tersebut tercipta berkat umpan matang dari Christian Pulisic yang kemudian juga mencetak gol kedua.
Napoli sempat bangkit lewat penalti yang dieksekusi Kevin De Bruyne untuk memperkecil deficit. Namun Milan berhasil mempertahankan keunggulan meski harus bermain dengan kekurangan pemain di babak kedua.
Tekanan besar dari Napoli di paruh kedua nyaris tidak membuahkan hasil. Peluang terbesar tim tamu justru datang di injury time melalui David Neres, tetapi tendangannya hanya membentur mistar gawang.
“Kami memperlihatkan mental dan semangat yang luar biasa,” tegas Rabiot. “Meskipun situasinya berat, kami berhasil meraih tiga poin penting.”
Adaptasi Cepat dan Dampak Besar Rabiot
Kedatangan Rabiot dari Olympique Marseille pada detik-detik terakhir bursa transfer ternyata membawa perubahan signifikan. Milan mencatat empat kemenangan berturut-turut sejak kepindahannya dengan hanya kebobolan satu gol.
“Proses adaptasi berjalan dengan cepat karena saya sudah mengenal pelatih dan beberapa pemain,” jelas gelandang timnas Prancis tersebut. “Saya datang dengan sikap rendah hati dan bekerja keras setiap hari untuk menjadi contoh bagi yang lain.”
Rabiot juga merasakan atmosfer positif yang kini menyelimuti skuad Milan. Rasa kebersamaan dan semangat juang yang tinggi menjadi kunci dari tren positif yang sedang dialami tim.
Pekan depan, Rabiot akan menghadapi ujian emosional saat Milan bertandang ke Allianz Stadium melawan Juventus. Pertandingan tersebut akan menjadi pertemuan pertamanya dengan mantan klubnya sejak hengkang pada musim panas lalu.
