
Arsenal mendapat suntikan harapan baru di bursa transfer musim panas dengan kabar bahwa Leroy Sane terbuka untuk kembali ke Premier League. Penyerang Bayern Munchen itu diklaim lebih memilih kembali ke Inggris setelah kontraknya berakhir. Situasi ini langsung menarik perhatian klub-klub besar, termasuk Arsenal dan Chelsea.
Performa Arsenal musim ini cukup mengesankan, terutama saat berhasil menahan imbang Liverpool 2-2 setelah tertinggal dua gol. Namun, hasil tersebut tak cukup untuk menghentikan laju Liverpool merebut gelar Premier League, membuat musim The Gunners kembali tanpa trofi liga.
Dengan beberapa kendala seperti cedera pemain kunci dan minimnya produktivitas gol, Arsenal diyakini akan bergerak aktif di pasar transfer mendatang. Kabar ketertarikan Sane pun muncul di saat yang tepat bagi tim asuhan Mikel Arteta.
Sane Jadi Target Arsenal di Bursa Transfer
Menurut laporan Sky Germany, Leroy Sane disebut-sebut tertarik untuk bergabung dengan Arsenal ketika kontraknya di Bayern Munchen berakhir musim panas nanti.
Pemain sayap berusia 29 tahun itu dapat pindah sebagai free transfer dan kabarnya lebih memilih kembali ke Inggris daripada bertahan di Bundesliga. Meski demikian, Chelsea disebut sebagai pesaing serius dalam perburuan tanda tangannya.
Sane bukan sosok asing di Premier League, mengingat pernah membela Manchester City antara 2016 hingga 2020. Selama periode tersebut, ia mencetak 25 gol dan mencatat 27 assist dalam 90 pertandingan liga. Pengalaman ini membuatnya menjadi opsi menarik bagi klub-klub papan atas Inggris yang membutuhkan tambahan daya gedor.
Musim ini, Sane masih mampu menunjukkan produktivitas tinggi meskipun usianya tak lagi muda. Ia mencetak 11 gol dan menyumbang lima assist di Bundesliga dalam total waktu bermain yang setara dengan 18 pertandingan penuh, atau sekitar 1.607 menit.
Kebutuhan Arsenal di Lini Serang dan Kreativitas
Arsenal sendiri telah mencetak 66 gol di Premier League musim ini, jumlah yang tertinggal 17 gol dari sang juara Liverpool.
Hal ini menunjukkan perlunya tambahan amunisi di lini depan, terutama untuk memberikan persaingan bagi pemain seperti Gabriel Martinelli dan menambah kedalaman skuad. Kehadiran Sane bisa menjadi solusi dalam hal tersebut.
Namun, persoalan Arsenal tak sepenuhnya terletak di barisan depan. Minimnya kreativitas dari lini tengah disebut turut berkontribusi pada tumpulnya serangan mereka.
Martin Odegaard belum mampu mengulangi performa impresif musim lalu, sementara kehilangan sosok Granit Xhaka juga terasa dalam alur distribusi bola tim.
Untuk benar-benar menantang Liverpool dalam perburuan gelar musim depan, Arsenal perlu memperkuat lini tengah agar mampu menciptakan peluang lebih konsisten bagi para penyerangnya.